Senin, 17 Maret 2014

karya tulis ilmiah - pemanfaatan limbah dari pabrik marmer sebagai campuran bahan bangunan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi sumber daya alam yang salah satunya adalah komoditi batuan.  Komoditi  ini potensinya cukup besar dan dihasilkan dari proses olahan bahan galian. Bahan galian merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup besar peranannya terhadap kelangsungan pembangunan, sehingga pemanfaatannya perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin. Saat ini salah satu komoditi dari proses olahan bahan galian yang telah dikembangkan di Kabupaten Tulungagung adalah marmer. Marmer merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peluang pasar yang cukup banyak baik di dalam maupun di luar negeri karena marmer bisa digunakan untuk ubin, hiasan-hiasan serta limbahnya bisa digunakan untuk dolosit. Dalam kondisi lingkungan usaha di Indonesia yang memburuk akibat krisis ekonomi, terdapat beberapa komoditas yang masih dapat bertahan di pasar global, salah satunya adalah marmer. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat menunjang untuk pengembangan industri marmer, baik dari segi kualitas batuan maupun jumlah cadangan yang dapat dimanfaatkan sampai ratusan tahun.  CV. MUTIARA ONIX adalah perusahaan yang bergerak dibidang  industri pengolahan batu marmer, pengolahan dolosit dan kalsium. CV. MUTIARA ONIX terletak di Gamping Tulungagung. Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku, perusahaan ini mempunyai Tambang marmer sendiri yang terletak di Besole PT IMIT. Dalam kegiatan penambangannya, CV. MUTIARA ONIX menggunakan katrol jalan, forklip, excavator dan hydraulic rock breaker. Untuk meningkatkan upaya pengendalian dampak terhadap lingkungan dan upaya pengelolaan lingkungan, perlu dilakukan langkah terobosan yang tepat guna meminimalisasi limbah bubuk marmer yang dibuang ke lingkungan. Langkah terobosan ini salah satunya adalah memanfaatkan limbah bubuk marmer sebagai bahan baku pembuatan dolosit. Sedangkan bebatuan kecil yang tidak bisa digunakan untuk ubin marmer  bisa digunakan untuk kalsium.

1.2.         Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dari marmer ?
2.      Bagaimana sejarah kerajinan marmer di Tulungagung ?
3.      Bagaimana tahap – tahap dalam proses produksi marmer ?
4.      Darimana CV. Mutiara Onix mengambil bahan baku ?
5.      Bagaiaman cara pengolahan limbah marmer ?
6.      Bagaiaman Tahap – tahap system pengendalian produksi ?
7.      Bagaiaman system pengendalian produksi ?
8.      Bagaiaman system pengendalian mutu ?
9.      Bagaimana kondisi karyawan saat jam istirahat ?
10.  Apa dampak positif dari pemanfaatan limbah pabrik marmer ?

1.3.         Tujuan Makalah
Tujuan penelitian yang kami buat ini adalah :
Selain untuk mengetahui pemanfaatan limbah dari pabrik marmer sebagai campuran bahan banguna juga sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari marmer
2.      Untuk mengetahui sejarah kerajian marmer di Tulungagung.
3.      Untuk mengetahu tahap – tahap dalam proses produksi marmer.
4.      Untuk mengetahui pengambilan bahan baku pembuat marmer.
5.      Untuk mengetahui pengolahan limbah marmer.
6.      Untuk mengetahu Tahap – tahap system pengendalian produksi.
7.      Untuk mengetahui system pengendalian produksi.
8.      Untuk mengatahui system pengendalian mutu.
9.      Untuk mengetahui kondisi karyawan pada saat jam istirahat.
10.  Untuk mengetahu dampak positif dari pemanfaatn limbah pabrik marmer.

1.4.         Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut.
1.      Masyarakat Umum
a.       Memberikan satu alternatif usaha produksi pengolahan limbah pabrik marmer.
b.      Memberikan solusi pencemaran lingkungan yang merisaukan masyarakat.
2.      Siswa
a.       Meningkatkan hubungan kekeluargaan antara siswa dan masyarakat.
b.      Pelaksanaan pengabdian siswa terhadap masyarakat.

3.      SMAN I Campurdarat
Mewujudkan misi sekolah menjadikan siswa yang unggul dan bertanggung jawab.



1.5.         Strategi Penerapan
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan analisis didapatkan dari:
1.      Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan sebagai landasan teori dan pijakan penulis dalam menganalisis masalah yang dikaji. Studi pustaka didapatkan dari teori dan pendapat para ahli dari buku dan internet.
2.       Pengamatan di Lapangan
Hasil pengamatan dilapangan digunakan sebagai titik tolak terhadap pembahasan suatu masalah, dan mencari mana yang paling cocok sehingga layak untuk diangkat. Pengamatan ditujukan pada keadaan lapangan bahwa limbah marmer dapat dimanfaatkan, selain untuk penambahan komersialisme juga sebagai bentuk penyelamatan lingkungan.

Pengolahan Data
Langkah selanjutnya dalam penulisan karya tulis ini adalah dengan mengolah dan menulis semua data yang diperoleh secara runtut dan sistematis menurut pedoman Program Kreativitas siswa. Agar bisa membantu tulisan semakin bermutu, maka dilakukan beberapa kegiatan yang bisa membantu tulisan semakin berkualitas, antara lain: diskusi dengan teman, konsultasi dengan guru pembimbing, dan merevisi karya tulis berdasarkan saran dan kritik dari pembimbing dan pendapat teman.



BAB  II
GAGASAN

2.1.      Telahaan Pustaka
Limbah marmer terbesar saat ini dihasilkan di daerah Tulungagung. Hal ini terbukti dari perusahaan IMIT (Tulungagung) yang telah bertahun-tahun mengelola dan mengeksploitasi sumber daya marmer yang ada di Kabupaten Tulungagung. Merupakan penghasil marmer terbesar di Indonesia tentunya diiringi beberapa dampak yang dapat merugikan warga sekitar. Hal ini terlihat dengan tercemarnya air sumur dengan air yang mengandung zat kapur tinggi. Zat kapur merupakan bahan kimia yang dihasilkan atau terdapat pada limbah marmer.
Maraknya pengelolaan batuan marmer sebagai barang hiasan telah menimbulkan beberapa animo masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya eksploitasi besar-besaran oleh pihak perusahaan, seiring pula kerusakan alam dan tercemarnya lingkungan karena eksploitasi tersebut. Kepentingan lingkungan yang merupakan tanggungjawab bersama harus segera ditindaklanjuti dengan upaya positif. Pengelolaan limbah marmer untuk campuran bahan bangunan merupakan salah satu solusi yang tepat atas tercemarnya lingkungan karena limbah marmer.

2.2.      Solusi yang Sudah Pernah Ditawarkan
Pemanfaatan limbah marmer sebagai penambal jalan makadam merupakan bomerang bagi warga sekitar, bagaimana tidak karena jalan makadam yang berupa tanah ketika terjadi hujan, secara tidak langsung akan menyerap limbah marmer yang menjadi penambal jalan. Tanah akhirnya tercemar karena kadar kapur yang berlebih dari limbah marmer. Kesehatan warga sekitar jalan tersebut terancam, ironisnya hampir banyak terjadi penambalan jalan makadam menggunakan limbah marmer. Pemanfaatan limbah marmer yang kurang tepat justru akan menimbulkan masalah baru dan berantai.

2.3.      Kehandalan Gagasan
pemanfaatan limbah marmer merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang ada di Tulungagung, khususnya Campurdarat. Pencemaran lingkungan ini harus segera ditangani dengan solusi yang tepat, karena merupakan tanggung jawab bersama. Pengolahan Limbah pabrik marmer sebagai campuran bahan bangunan ini akan menjadi penghasilan tambahan bagi warga sekitar Campurdarat. Hal ini dikarenakan bahan dasar yang merupakan bahan yang bisa dibilang murah, bahkan gratis, sehingga hasil pengolahan limbah marmer ini akan mendatangkan keuntungan yang besar. Secara langsung pengolahan limbah pabrik marmer di daerah Campurdarat ini akan menjadi profesi baru yang potensial bagi warga sekitar. Industri marmer yang dari dulu dikenal dengan modal yang besar karena harus membeli marmer mentah dari perusahaan IMIT, sekarang dapat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar yang kurang mampu dengan mengolah limbah marmer yang notabene harga terjangakau. Hal ini akan berdampak pada perekonomian setempat, dapat dipastikan perekonomian di daerah Campurdarat akan meningkat seiring perkembangan industri pengolahan limbah marmer menjadi bahan bangunan yang memiliki nilai ekonomis.

2.4.      Pihak – pihak yang terkait
Pihak-pihak yang terkait disini meliputi:
1.          CV. Mutiara Onix
2.          Dunia Industri dan Bisnis
3.          Pihak sekolah SMAN I Campurdarat.

2.5.      Teknik Implementasi
Pertama adalah pengumpulan bahan. Bahan yang diperlukan adalah limbah marmer. Limbah marmer yang terkumpul biasanya berbentuk bermacam-macam, ada yang keras dan ada yang lunak. Limbah tersebut ditampung di dalam kolam (tandon) hingga membentuk seperti kubangan lumpur yang lama kelamaan mengendap kemudian mengeras.
Setelah mengendap dan kemudian mengeras kwarsa kering digiling menjadi debu halus yang dinamakan “Dolosit” dan dikemas ke dalam karung seberat 12 – 15 Kg.

2.6.      Predikat Manfaat
Pengolahan limbah pabrik marmer sebagai campuran bahan bangunan akan memberikan dampak manfaat yang luar biasa. Dari segi pekerjaan tentunya hal ini merupakan alternatif usaha baru bagi warga masyarakat sekitar Campurdarat. Semakin banyaknya alternatif usaha yang ada bagi masyarakat, hal ini berdampak langsung terhadap perekonomian setempat. Angka pengangguran dapat berkurang dengan adanya usaha baru yang minim modal seperti pengolahan limbah marmer sebagai campuran bahan bangunan.
Pencemaran lingkungan dewasa ini yang menjadi momok bagi setiap orang, perlu ditindaklanjuti secepatnya meskipun dalam skala kecil. Melalui pengelolaan limbah marmer menjadi campuran bahan bangunan setidaknya pencemaran lingkungan yang terjadi di Tulungagung khususnya Campurdarat, dapat berkurang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.      Marmer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkyaGfszhA_py3_sN1SD-Ny7x4n5wBAnkWib6Ei53GSVmnGh8RZqfqzTHG5bad4VuTCzoN_va9k-sfLN2Ytnnf-7CU0q8V64yEuzeY9FZKJRAuJ4Xvqa70B2NM_-J3jW1XcyiGjOpXTBc/s320/GAMBAR+MARMER+I.jpg
Gambar 3.1. Lembaran Marmer

Marmer  merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan  dari batu  gamping yang mengandung karbonat. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru  dan keteraturan butir. Marmer indonesia diperkirakan berumur sekitar  30-60 juta tahun atau berumur kuarter hingga tersier. Di indonesia penyebaran marmer cukup banyak, penggunaan marmer tersebut bisa dikategorikan kepada dua penampilan atau motif yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding.  Sedangkan tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung.

3.2.      Sejarah Kerajinan Marmer Di Tulungagung
Sejarah perkembangan marmer di Tulungagung diawali dengan ditemukannnya lokasi pertambangan marmer oleh para penjajah Hindia Belanda sekitar tahun 1934, Lokasinya adalah di sekitar desa Besole, Kecamatn Besuki. Pada waktu itu sejarah Kota Tulungagung mencatat wilayah ini sebagai " Underdistrict Wajak" dan dulu sudah sering tercatat bahwa pertambangan Marmer itu letaknya di Desa Wajak Tulungagung, sehingga ada kalanya orang lawas menyebut bahwa desa penghasil marmer itu adalah desa Wajak. Setelah terjadi pemekaran sekitar tahun 1972, Desa Besole ini menjadi bagian tersendiri dan ikut dalam Kecamatan Besuki, demikian juga beberapa desa-desa lain di Kecamatan Campurdarat dan sekitarnya, membentuk kecamatan tersendiri, dan bukan lagi termasuk dalam " Underdistrict Wajak" jadi kalau anda adalah orang Kelahiran dibawah tahun 1972 selalu mengatakan bahwa Tambang marmer di Tulungagung itu terletak di " desa Wajak ".

3.3.      Tahap-Tahap Dalam Proses Produksi Marmer
Setelah tiba dilokasi pengolahan, dilakukan beberapa tahap proses produksi secara berurutan yaitu sebagai berikut:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9J4vYqZqCF_u97F7VHkaZeMoaohwEovneCJm7anNreaLYpbODOdfb0-e_rNDVqwFNUKcZ19cqJX_Bcs2m0QqpM7Wsxaim7X5dzTzzpCHYPYuH97-H6nwaDs9R69ziOEyiwvJ4nBi-tDU/s320/GAMBAR+MARMER+C.jpg
Gambar a 3.3. penimbangan balok
Gambar b. 3.3. Pengolahan balok 
§  Block pemotongan (block cutting) ---- untuk memotong blok marmer menjadi slab
§  Cross cutting----- Lembaran slab yang besar ini kemudian dipotong pada bagian ujungnya agar rata.
§  Calibrating----- Slab dipotong dan diratakan pada salah satu permukaan nya sesuai ukuran yang di inginkan.
§  Dempul—untuk meratakan (menutup)permukaan yang masih mempunyai lubang-lubang kecil.
§  Polishing—Untuk melicinkan permukaan setelah slab di dempul.
§  Cross citting size—pemotongan marmer sesuai dengan ukuran yang di inginkan.



3.4.      Pengambilan Bahan Baku
Gambar 3.4. PT. IMIT Desa Besole Kec. Besuki
Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku CV. MUTIARA ONIX mempunyai tambang marmer sendiri yaitu mengmbil dari PT. IMIT yang terletak di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.  Dalam kegiatan penambangannya, CV. MUTIARA ONIX menggunakan katrol jalan, forklip, excavator dan hydraulic rock breaker. 

3.5.      Pengolahan Limbah Marmer
Gambar 3.5. Penggergajian balok  
Pemanfaatan limbah pengolahan marmer sebagai upaya mengurangi dampak pencemaran lingkungan di Desa Gamping adalah oleh masyarakat limbah pengolahan marmer ini dimanfaatkan lebih lanjut dengan cara diolah menjadi dolosit sebagai campuran bahan bangunan sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan.

3.5.1.         Kwarsa
Gambar 3.5.1. Plester Dinding / Nglepo
Kwarsa limbah marmer yang mula – mula berupa lumpur yang biasa di sebut dengan mill atau blendet setelah mengalami pengendapan menjadi keras yang disebut kwarsa atau kapur yang biasa digunakan untuk campuran bahan bangunan misalnya digunakan untuk plester dinding rumah / nglepo.

3.5.2.         Dolosit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrKW8BHEEsZgyXrjCTnJA5t0oz7KfOftHuyDc2g6vmdqLE74ba-TB3nuVZT3ub7dlYjFLiUGbflhXluamo4CkilmwtBNTWdFtKqUbJtyck0axM5ctaI1YTqs_WNvDVUgQzBXNOv8h4OBU/s320/GAMBAR+dolosit2.jpg
Gambar 3.5.2. Gambar Dolosit
Proses pengolahan dan pemanfaatan batu marmer tersebut menggunakan air, sehingga manghasilkan limbah. Limbah tersebut ditampung di dalam kolam (tandon) yang lama kelamaan mengendap kemudian mengeras. Limbah pada marmer bisa dimanfaatkan agar tidak mencemari lingkungan dan bernilai ekonomis. Limbah marmer tersebut bisa diolah menjadi dolosit sebagai bahan campuran bahan bangunan sehingga dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan. Kegunaan Dolosit sebagai campuran Semen, untuk : 
1.      Pemasangan Batu Bata 
3.      Plesteran Dasar Dinding 
2.      Plesteran Halus Dinding

3.5.3.         Batu Koral / Kricak
Gambar. 3.5.3. Batu Koral / Kricak untuk pengecoran pilar rumah
Limbah padat dari pengolahan batu marmer menghasilkan potongan – potongan batu kecil yang disebut batu koral yang bisa dimanfaatkan sebagai campuran bahan bangunan yaitu untuk pengecoran pilar rumah.

3.5.4.         Kalsium
Gambar a. 3.5.4 Pengemasan Kalsium
Kalsium adalah zat yang umum ditemukan di batuan disemua bagian dunia. Kalsium mempunyai beberapa sifat khas antara lain:
1.      Bereaksi dengan asam yang kuat.
2.      Kalsium melepaskan karbondioksida pada pemanasan untuk membentuk kalsium dioksida yang biasanya disebut kapur
Kalsium  berasal dari kerikil batu marmer yang diolah sebagai tepung yang biasanya digunakan untuk pemutih tembok .

3.6.      Tahap- Tahap Sistem Pengendalian Produksi
§  Perencanaan Produksi.      Dalam tahap ini ditentukan jumlah sumber-sumber daya (termasuk bahan baku dan komponen-komponen lainnya) yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi output tertentu. Dalam proses ini dibuat daftar bahan baku berisi semua bahan yang diperlukan.
§  Penjadwalan.      Dalam hal ini, manajer membuat jadwal berisi berapa lama setiap operasi dalam proses produksi berlangsung dan kapan pekerja harus melaksanakannya. Penjadwalan yang efisien memastikan bahwa produksi akan memenuhi jadwal pengiriman dan membuat penggunaan sumber daya menjadi efisien.
§   Pengaturan.      Yaitu, tahap pengendalian produksi yang berisi instruktur manajer setiap departemen, mengenai pekerjaan yang akan dilakukan dan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian.

3.7.      Sistem Pengendalian  Produksi
Pengelolaan batuan (blok) marmer menjadi ubin hingga menghasilkan limbah marmer yang berbentuk bubuk melalui beberapa tahapan. Mulai dari penambangan batu marmer, selanjutnya hasil penambangan diangkut dengan truk menuju lokasi pengolahan. Tugas akhir dari manajer produksi dan operasi adalah mengawasi proses produksi untuk mempertahankan mutu tertinggi. Pada tahap ini dibuat seperangkat prosedur yang terdefinisi dengan baik untuk mengoordinasikan tenaga kerja, bahan baku, dan mesin untuk memastikan efisiensi produksi yang maksimum.

3.8.      Sistem Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu (quality control) melibatkan pengukuran output yang dibandingkan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Cara-cara untuk memonitor tingkat mutu adalah dari output  yang telah dihasilkan yaitu dari hasil survey terhadap pelanggan.



3.9.      Kondisi karyawan pada waktu jam istirahat
Gambar 3.9. Karyawan sedang istirahat
Pada saat jam istirahat sekitar pukul 12.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB karyawan memilih mempergunakan waktu istirahatnya untuk makan siang dan sekedar merebahkan badan, ada juga yang memanfaatkan waktu istirahatnya untuk pulang ke rumah dan beristirahat di rumah. Para karyawan aktif bekerja pada hari Senin sampai dengan Sabtu sementara hari Minggu Libur. Ketentuan Sorum karyawan mulai bekerja dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.

3.10.  Dampak Positif Pemnafaatan Limbah Pabrik Marmer
Dampak pemanfaatan limbah pengolahan marmer terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung adalah dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat yang ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan yaitu sekitar 4-5 juta perbulan, mengurangi angka pengangguran, adanya perbaikan-perbaikan fasilitas umum seperti adanya pembangunan jalan, bantuan sosial, perbaikan masjid, serta adanya pembangunan saluran air untuk pertanian.
Gambar 3.10. Lingkungan Bersih
Dampak yang terjadi akibat dari pemanfaatan limbah pengolahan marmer pada lingkungan alam adalah limbah tidak meluber kemana-mana tetap berada di dalam tandon sehingga mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan dan pada lingkungan sosial adalah adanya peningkatan pendapatan serta mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.


BAB  IV
PENUTUP

4.1.      Kesimpulan
Berdasarkan analisis permasalahan didapatkan solusi pemecahan masalah dengan memanfaatkan limbah marmer sebagai campuran bahan bangunan. Limbah marmer yang mampu mengeras dalam kurun waktu tertentu memungkinkan untuk mengolah atau membentuk limbah marmer sesuai keinginan. Identitas kerajinan bebatuan dari marmer di Tulungagung akan semakin bervariasi dengan keberadaan pengelolaan limbah. Hal ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan sekitar salah satunya gunung marmer yang terus diekploitasi. Pengolaan limbah marmer merupakan solusi atas segala permasalahan pencemaran lingkungan yang ada di Tulungagung khususnya di Campurdarat

4.2.      Saran
Untuk mengimplementasikan gagasan ini dibutuhkan peranan dari pemerintah, masyarakat dan peneliti lain agar gagasan ini dapat diwujudkan dan bermanfaat untuk semuanya. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan ini antara lain, proses pengolahan limbah marmer sebagai campuran bahan bangunan dilakukan dengan teliti dan dilaksanakan semaksimal mungkin, hasil dari olahan limbah marmer tersebut diteliti dulu sebelum disosialisasikan kepada masyarakat, melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan media baik media cetak, internet, TV, dan lain sebagainya, memberitahukan kepada peneliti atau penulis lain, supaya ada kajian lebih lanjut mengenai hal ini.
DAFTAR PUSTAKA

Wijayanti, diatmika. Dan Widyabakti Hesti Kawedhar. 2012. LKS Sosiologi Kelas XII IPS. Klaten:Intan Pariwara.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja industri marmer, dari: http://www.docstoc.com/docs/11020164/kesehatan limbah industri, diakses pada tangga l4 Juni 2011.
Bahaya zat kapur, dari: http://id.wikipedia.org/wiki/bahaya zat kapur, diakses pada tanggal l4 Juni 2011.









Lampiran


Terima kasih untuk para responden yang telah mau membantu kami dalam memberikan informasi.
1.      CV. Mutiara Onix
2.      Wijayanti, Diatmika
3.      Widyabakti Hesti Kawedhar
Telah membantu jalannya pembuatan karya ilmiah kami, semoga karya ilmiah ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang Proses Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Marmer untuk campuran bahan bangunan.
JADWAL KEGIATAN
No.
Hari,  Waktu
Responden
Materi
Ket.
1.
Jum’at, 7 Pebruari 2014

Mencari informasi bahan batu marmer

2.
Kamis, 20 Pebruari 2014

Mencari informasi tentang Limbah yang dihasilkan oleh pengolahan batu marmer

3.


mencari informasi tentang penggunaan limbah marmer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar